Cara Pandang ABK Menurut Imam Bukhori Kemenag RI

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) ini adalah anak yang dilahirkan di muka bumi ini sebagai makhluk Allah SWT, oleh karena itu sangatlah penting bagi para pendidik, fasilitator Inklusi yang menangani masalah anak berkebutuhan khusus untuk memandang ABK bukanlah sebuah produk gagal Allah SWT, sejatinya ABK itu dilahirkan itu atas kehendak Allah SWT, dan dia adalah makhluk terhormat dan dimulyakan Allah SWT. Selain itu jangan merendahkan ciptaan Allah karena kalau kita merendahkan ciptaan Allah berarti kita sendiri telah merendahkan pencipta alam ini. ABK dan kita semua sebagai makhluk ciptaan Allah adalah makluk terbaik (ahsani taqwim) yang memiliki hak yang sama dihadapan Allah SWT, dan hak bagi ABK adalah kewajiban bagi kita semua untuk membantu mereka.

Ungkap DR. IMAM BUKHORI  selaku Kasi Kurikulum dan Evaluasi Direktorat KSKK (Kurikulum Sarana Kesiswaan dan Kelembagaan) Madrasah Kemenag RI pada saat zoom meeting tentang Inklusi bersama LP Maarif PWNU Jawa Tengah, Jumat ( 25/09/2020), Hadir dalam pertemuan zoom meeting adalah Pengurus LP Maarif PWNU Jawa Tengah, Fasilitator Inklusi Provinsi Jawa Tengah, Fasilitator Inklusi Kab/Kota Se-Jateng, perwakilan masing-masing Kepala Madrasah di Lingkungan LP Maarif Jawa Tengah.

Imam Bukhori memberikan motivasi dan pandangan yang luar biasa kepada peserta di Jawa Tengah, kita harus asah asih asuh, dimana seorang pendidik diharapkan untuk sabar dalam mengajarkan kepada anak berkebutuhan khusus, lakukan saja dengan didorong niat yang baik syar’an wa adatan, kemudian disarankan mari bergabung dalam sebuah organisasi atau asosiasi profesi berhimpun dalam satu kesamaan nasib, rasa dan perjuangan melalui Forum Pendidikan Madrasah Inklusif Indonesia.

Lewat Forum tersebut diharapkan nasib ABK bisa mendapatkan haknya, terutama hak dalam belajar di sekolah dan memperoleh status yang sama, tidak ada perbedaan antara peserta didik, apalagi dikotomi dalam persoalan pembelajaran.

Berbeda dengan Narasumber Kepala Madrasah Keji Semarang Supriyono atau dikenal dengan Leck Pri, dia juga menjelaskan bagaimana komitmen madrasahnya menerima anak berkebutuhan khusus, ada 62 ABK yang mendapatkan pembelajaran di MI kami.

Inklusi itu seperti juga semangat agama Islam menerima semua pemeluknya. Semua manusia dan makhluk memilik harkat yang sama. Untuk itu perlu saling menerima dan menghormati, Manusia adalah khalifah. Tugas khalifah memfasilitasi segala makhluk memenuhi tupoksi selama hidup di dunia. Para akademisi, para pendidik, dan tentu ulama melaksanakan, menyuarakan, dan mengajak sebanyak2 manusia agar memahami dan benar-benar memenuhi ini. ( Kontributor BU )

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *