Tulisan Kades Cenang Kecamatan Songgom, Kabupaten Brebes Imam Rifai dari Sebuah Catatan Perjalanan Duta SIPBM Brebes dari Unsur Kepala Desa di Kabupaten Brebes yang telah memanfaatkan Data SIPBM akhirnya bisa menjadi Narsum Nasional SIPBM. Selalu menebarkan virus pemberdayaan bagi Desa di Indonesia.
Tidak pernah terlintas sedikitpun, di akhir jabatan sebagai Kades Cenang yang dihitung dalam beberapa hari lagi, akan menginjakan kaki di Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. SIPBM telah membawaku untuk bertemu orang-orang kuat dan hebat didaerah tersebut, daerah yang baru saja mengalami musibah bencana gempa, tsunami dan likuifaksi yang sangat dahsyat dan mengerikan, dengan sisa-sisa kejadian yang masih jelas kelihatan walau sudah hampir 2 tahun kejadian musibah itu.
Melihat bekas dan sisa kejadiannya membuat merinding dan semakin merasa bahwa manusia sangatlah lemah, tidak mampu menyelamatkan apa yang selama ini dimiliki, harta benda, nyawa seperti tidak berguna. Orang tua tidak bisa menyelamatkan anaknya, saudara tidak bisa membantu saudara lainnya, yang ada hanya lari dan menyelamatkan diri dengan apa yang melekat dibadan. Bahkan ada yang baru merasakan lapar setelah dua, tiga hari dalam pelarian dari likuifaksi.
Perjalanan hari Pertama, menginjakan kaki dari Jakarta Cengkareng sampai dibandara Mutiara SIS Aljufri seolah tidak pernah ada suatu kejadian maha dahsyat yang mengguncang bumi PaSiGala Sulawesi Tengah. Karena keberangkatan pesawat yang saya tumpangi mendarat pukul 21.40 menit WIT. Hari pertama. kami serombongan tim terdiri Kasubdit Advokasi Kemendes PDT dan Spesialis Pendidikan UNICEF dan juga Konsultan Unicef yang akan melakukan kegiatan sosialisasi dan Advokasi SIPBM di Kabupaten Donggala disuguhi pemandangan yang tidak lazim.
Cuaca pagi di sepanjang jalan jalur Kota Palu sampai ke Kabupaten Donggala banyak berjejer ASN dengan pakaian seragam PDHnya, ternyata bukan angkutan umum yang mereka tunggu untuk dijadikan tumpangannya menuju tempat aktifitasnya di Kabupaten Donggala, melainkan menunggu mobil yang searah menuju tempat kerja untuk dijadikan tumpangannya, bisa dari mobil dinas, pribadi ataupun lainnya karena tidak adanya angkutan umum, dan perlu diketahui hampir sebagian besar ASN Kabupaten Donggala berdomisili di Kota Palu, tentunya perputaran uang di Pemkab Donggala pun terpengaruh dengan keadaan seperti itu.” Bekerja dan mendapatkan upah dari kabupaten donggala tapi membelanjakannya ditempat domisilinya di kota palu, sehingga berakibat pergerakan perekonomian kabupaten donggala kelihatan lambat dan itu diakuinya saat diskusi dengan Kepala Bappeda Kabupaten Donggala Rustam Efendi,” tuturnya.
Imam Rifai mengapresiasi atas semangat Kepala Bappeda Donggala selain banyak ide dan gagasan untuk kemajuan Kabupatennya, dan pihaknya meminta kepada semua OPD terkait dengan hal percepatan perkembangan wilayah, khususnya pasca gempa dan tsunami yang telah menghilangkan data yang dimiliki, maka sangatlah tepat kalau SIPBM di Kabupaten ini didukung penuh oleh opd/dinas terkait untuk suksesnya kegiatan sipbm dan output nya jelas. ” Ada 4 pilot project sipbm telah berkomitmen dengan dibuktikan penandatanganan yang disaksikan oleh Kemendes PDT dan UNICEF,” imbuh Rustam Efendi. Jumat (14/02/2020).
Perjalanan di hari Kedua, transfer pengetahuan dan berbagi pengalaman implementasi sipbm yang pernah dilakukan dengan perencanaan berbasis data yang tersedia, salah satu peserta yang kebetulan PCNU Kabupaten Sigi yakni H.Kholik sangat merasa senang apabila suatu saat sipbm berjalan diwilayahnya, karena anak usia yang putus sekolah pasca bencana sangatlah banyak, ada yang kehilangan orang tua dan banyak pula yang kehilangan harta benda dan menjadikan putus sekolah. Harapan Kabupaten Sigi maju dan cerdas juga mendapat support penuh dari ketua komisi II.
Muhammad Umar sampai mengusulkan untuk menganggarkan study banding ke desa cenang kalau hal itu akan menjadi kebaikan untuk pembangunan didaerahnya, tentunya diamini oleh hadirin peserta sosialisai dan advokasi sipbm yang terdiri dari OPD terkait dilingkungan Pemkab sigi yang berkantor disalah satu kantor camat, karena kantor bupati terdampak berat likuifaksi.
” Para kepala desa pilot project pun menyambut kegiatan sipbm dengan semangat, ditandai dengan beberapa pertanyaan berkaitan dengan tata cara dan keberlanjutan fmpp didesa. Bappeda dan dindikpora merasa data yang dibutuhkan agar segera direalisasikan, karena saat sekarang sangat dibutuhkan data valid yang bersumber dari pendata warga masyarakat setempat dan digunakan untuk kegiatan pemerintahan setempat,” tutur Umar kepada Imam Rifai saat itu menjadi Duta SIPBM Brebes dari Unsur Kepala Desa yang memanfaatkan data SIPBM. Jumat (14/02/2020).
Perjalanan di hari ketiga, berada di Kota Palu, 13 februari 2020 adalah daerah terakhir yang saya sambangi pada kesempatan silaturahim dipenghujung masa bhakti menjadi kepala desa cenang yang akan purna tugas pada tanggal 24 februari 2020. Bertempat digedung rapat bantaya lantai 3 lingkungan pemkot Palu, pelaksanaan sosialisasi sipbm dan advokasi dihadiri oleh berbagai kalangan, akademisi, OPD, kepemudaan/KNPI, tokoh masyarakat, tokoh adat dan juga para jurnalis media ternama MercuSuar dan lainnya. Seperti halnya di Donggala dan Sigi, pemkot palu juga wali kotanya sedang berada di Jakarta untuk membahas hal berkaitan data dan hal lain akibat dampak gempa dan tsunami yang banyak menghilangkan asset dan data fital, maka dibutuhkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk melihat data mana yang masih tersisa dan mana yang harus diadakan.
Oleh karenanya Ibu Kasubid Sosbud dr.Kristian sangat bersyukur dengan adanya rencana pendataan dengan SIPBM, sebagai data suplemen diharapkan mampu berkontribusi bukan menjadi data yang kontroversi karena tidak diinginkan kehadirannya, karena sudah banyaknya instansi yang menggali data. Dengan harapan SIPBM bisa melengkapi data yang belum ada baik di bidang kesehatan, kependudukan dan sosial juga pendidikan, diharapkan bisa lengkap dan sesuai kebutuhan kota palu akan data utk membangun kota palu yang kuat.
dr. Kristian berharap data sipbm mampu menjawab semua kekhawatiran yang ada, jangan sampai kepala daerah mengatakan data satu valid tapi dengan versi yang lain data yang terlihat beda. Maka dengan pendataan yang dilakukan oleh masyarakat kelurahan setempat, yang tahu karakteristik dan kehidupan sehari hari warganya, diharapkan kevalidan data didapat, dan sangat senang apabila dalam prosesnya nanti perekrutan tenaga pencacah dan bagian entry data adalah masyarakat setempat yang didampingi perangkat kelurahan, supaya hasil yang dicapai maksimal dan tidak tumpang tindih dengan data yang sudah ada, suplemen yang banyak manfaat.
Hal senada juga disampaikan oleh Jurnalis MercuSuar Palu, bahwa data sangat penting data yang ada terkadang masih kurang apalagi setelah tsunami dan likuifaksi banyak data, dokumen fisik yang hilang. Dengan Rencana Tindak Lanjut yang relatif singkat mudah-mudahan data yang dibutuhkan untuk tahun ajaran baru 2020/2021 ATS yang dihasilkan dari pendataan metode sipbm bisa tepat waktu dan tepat guna untuk aksi penyelamatan ATS pasca bencana.
Penulis : Imam Rifai Editor Bahrul Ulum.
1 komentar untuk “Imam Rifai Duta SIPBM Brebes Berikan Virus Pemberdayaan di Sulawesi Tengah”
Ajib