Jangan Dibiasakan Tidur Setelah Subuh

Brebes – Sahabat Ali diceritakan pada masa mudanya, selalu menghormati orangtua dan orang tersebut adalah majusi, tapi karena tingkahlakunya menghormati orangtua, akhirnya Allah memberikan kemulyaan kapada Sahabat Ali. Tapi sekarang coba sekarang ini, kita dapat melihat, sebagian pemuda pada saat ada orangtua sedang berjalan misalnya, bukan menurunkan volume kendaraan, para ada juga seorang pemuda enggan menurunkan klaksonnya, bahkan klakson motornya dan knalpotnya di nyaringkan, membikin emosi dan kaget orangtua tersebut, ini namanya adab atau tata krama dalam hidup, sehingga sebagai santri jangan meniru pemuda tadi.

Demikian disampaikan Pengasuh Ponpes Assalafiyah Saditan Kelurahan Brebes  KH. Subhan Makmun pada saat pengajian Kitab Ta’lim Muta’alim di Masjid Ponpes, Senin ( 9/03/2020).

Lanjut Kyai Subhan, pada kitab taklim juga diterangkan, jangan buang kotoran di dalam rumah pada saat malam hari, jangan jahit baju pada saat memakai baju khawatir jarumnya menusuk, bersihkan rumahmu bila ada sarang laba-laba ( gonggo), karena jika banyak sarang laba-laba kurang bagus karena mengurangi rejeki yang akan diberikan, dan jangan meremehkan sholat.

Selain itu, kyai juga memberikan nasehat, jangan dibiasakan mempercepat pulang ke rumah pada waktu sholat subuh, sebaiknya berdzikirlah, termasuk bepergian saat sebelum subuh ke pasar itu bukan mendatangkann rejeki tapi malah mengurangi rejeki. Sebaiknya saat sholat subuh berada di masjid sambil dzikir hingga sang surya sudah bersinar, maka akan memperlancar rezeki.

Namun jika sebaliknya, setelah subuh kita malah dibiasakan untuk tidur, tidak baik bagi kesehatan juga bisa mengurangi mengurangi rejeki kita. Selain itu, jangan bicara kepada anak ” bilang bodoh”, tapi harus berusaha dengan mengucapkan nak kamu cerdas, semoga doanya dikabulkan sehingga anaknya malah cerdas.

Kyai subhan juga menjelaskan, bahwa seseorang yang mnulis dengan pena yang di taleni seperti di bank, itu termasuk mewariskan sifat pelit atau kikir, akhirnya jadi fekir. Ngirit tidak boleh, berlebihan tidak boleh, termasuk  meremehkan segala urusan, kalau ingin menurunkan rezeki maka caranya dengan bersedekah.

Pilihan ulama yang terbaik adalah ahli fiqh karena selalu menjaga syariat, ulama ini pewaris ilmunya Nabi, oleh karena itu jangan menyakitinya, mereka para ulama dalam berjuang itu ikhlas agar umat di bumi ini mendapatkan rahmat dan ilmu yang telah diajarkan oleh para Nabi melalui Ulama ini.

Ulama yang mengajarkan ilmunya biasanya keramatnya atau ilmu hikmahnya jarang muncul, oleh karena itu bagi yang ulama tapi ahli hikmah atau tabib dan laris dan ingin barokah makan 1/4 hartamu diberikan untuk para guru madrasah yang mengajarkan ilmunya untuk mencerdaskan generasi bangsa ini.

Diakhir memberikan nasehat, bahwa sesoorang yang tulisan bagus, menurut kyai subhan dalam kitab taklim itu bagian dari kunci rejeki, dan bagusnya mengucapkan kata atau sumeh maka bisa mendatangkan rejeki.

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *